Sesudah diskusi dengan salah seseorang keponakannya, lahirlah inspirasi untuk jual keripik pedas. “Tapi saya pikir mesti ada pembeda lantaran yang jual keripik telah sangat banyak. Sesudah pikir sana-sini kami putuskan bahwa Keripik Karuhun sama dengan renyah serta aroma daun jeruk, ” terang Yana waktu menceritakan cerita lahirnya keripik Karuhun pada mahasiswa Politeknik Negeri Jakarta, Depok, Jawa Barat, tempo hari.
Yana mengakui awal mulanya susah untuk mengenalkan Keripik karuhun pada orang-orang luas. Awalannya Ia memakai sanak saudaranya untuk mengenalkan produknya ke seluruhnya rekan-rekan.
“Saya suruh keponakan-keponakan untuk bawa keripik ke sekolah, bagi-bagi saja ke rekan mereka. Maksudnya adalah untuk mengetes pasar, ” katanya.
Kemudian ia memakai mobilnya yang ditempeli stiker keripik Karuhun berputar-putar keliling Bandung tanpa ada arah. “Supir hingga bingung ingin ngapain sesungguhnya, namun saya katakan jalan saja pokoknya, ” lebih Yana.
Sesudah satu minggu berputar-putar tanpa ada arah pada akhirnya Yana memastikan titik-titik jualan di Bandung. Tetapi sesudah dua minggu Keripik Karuhun dijajakan di titik-titik yang sudah ditetapkan, tim penjualan Yana stres. Dua minggu pertama rata-rata penjualan setiap orang cuma 5-6 bungkus. Bila dipadukan penjualan keseluruhnya keripik Karuhun cuma 32 bungkus.
“Saat-saat gawat inilah mental seseorang entrepreneur diuji. Pilihannya cuma dua, ingin lanjut atau alih haluan ke usaha lain. Serta saya tentukan lanjut, saya optimis mereka bahwa product kita unik serta juga bakal besar, ” tutur pria yang memberdayakan seluruhnya keponakannya waktu pertama kali jual keripik Karuhun.
Dengan mental pemenang itu, pada akhirnya keripik Karuhun makin kesohor di orang-orang. Sekarang ini penjualan /hari keripik Karuhun bisa meraih 20 ribu bungkus dengan omzet per bln. meraih beberapa puluh juta rupiah.
Keberhasilan ini tidak terlepas dari kreativitas kiat marketing Yana. Dengan system penjualan segera yang mengambil system multilevel marketing, Yana memberdayakan mahasiswa serta golongan muda yang lain untuk turut berjualan.
Dalam seminar “Entrepreneur In Action, Road to Success Entrepreneur” ini Yana juga menjelaskan bahwa setiap entrepreneur mesti mempunyai mimpi, ide-ide, serta tindakan. Tanpa ada mimpi seluruhnya bakal percuma lantaran kita tak dapat berbuat apa-apa.
“Mengenai inspirasi, tak perlu ribet mencari inspirasi baru, saksikan saja seputar kita. Nah masalahnya dapat tak inspirasi itu kita kerjakan, ” tutur pria yang umum di panggil Abah ini.
Diluar itu, Yana juga berpesan pada beberapa mahasiswa yang mau serius didunia entrepreneurship supaya berkelanjutan dalam setiap usaha yang digerakkan. Kuncinya yaitu pelajari serta inovasi.
“Masa awal itu adalah saat gawat, namun janganlah lalu meninggalkan demikian saja usaha yang kita bangun. Optimis diri kita bahwa kita dapat berhasil dengan usaha ini, ” nasehat pria kelahiran 6 Agustus 1968 ini.
Posted by 10:39 PM and have
0
comments
, Published at
No comments:
Post a Comment